Selasa, 25 Juli 2017

Dirjen Bimas Hindu Gelar UDGN XIII tahun 2017 di Kota Palembang

Bertempat di Wisma Atlit, Jakabaring, Kota Palembang, Sumatera Selatan pada hari Kamis, 6 Juli s/d Senin, 11 Juli 2017, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggaran UDGN XIII. Acara diikuti oleh lebih kurang 1511 peserta dari 33 provinsi di Indonesia. Dari Kepulauan Riau sendiri mengirimkan 66 (enam puluh enam) peserta dari semua cabang lomba ditambah 7 official lomba. Dari Provinsi Kepulauan Riau hadir Pembimas Hindu Kepri, Penyelenggara Hindu Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Parisada Prov. Kep. Riau, Ketua Paruman Walaka Parisada Kepualuan Riau, WHDI Prov. Kep. Riau, WHDI Kota Batam, Ketua UKHB, Ketua Pasraman Jnana Sila Bhakti, Ketua Lembaga Pengembangan Dharma Gita Prov. Kepulauan Riau dan roahaniawa, tokoh umat Hindu Prov. Kepulauan Riau.

Utsawa Dharma Gita berasal dari Kata Utsawa yang berarti Festival, Dharma yaitu kebenaran, dan “gita” yang artinya Nyanyian, jadi Utsawa Dharma Gita berarti Festival seni menyanyikan lagu – lahu suci keagamaan yang berisi ajaran dharma atau kebenaran yang bersumber dari Kita Suci Weda. Secara singkat Utsawa Dharma Gita adalah festival/lomba seni menyanyikan kitab suci Weda. Adapun tema kegiatan UDGN XIII ini adalah “Dengan Dharma Gita Kita Rawat Kebhinekaan untuk Kesatuan NKRI”. Ini dalah tema besar yang dicanangkan oleh Bimas Hindu. Lomba UDGN ini selain mencari juara dari masing-masing lomba juga untuk membangun kebersama dari semua etnis dan suku di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Pengisi acara pembukaan dan penutupan UDGN XIII juga melibatkan orang dan artis local di Kota Palembang yang beragama agamanya. Ini adalah moment yang sangat baik untuk membuktikan bahwa kerukunan adalah harta yang sangat berharga di NKRI yang kita cintai ini. Kerukunan adalah investasi yang tiada tara di era sekarang ini, mengingat banyak sekali isu SARA baik di media cetak, elektronik, dan media sosial. Dirjen Bimas Hindu mengajak seluruh umat Hindu agar tidak mudah diadu domba oleh pihak tertentu yang mengatas namakan agama atau suku. Kita haru menjaga semangat kebhinekaan dalam wadah NKRI yang berdasar Pancasila dan UUD 1945.

Khusus Cabang Lomba Dharma Widya (Cerdas Cermat) ini adalah terakhir diadakan pada even lomba UDGN, karena mulai tahun 2019 cabang Lomba ini akan digabung ke even Lomba Jambore Pasraman Tahun 2019 yang rencananya akan diadakan di Bali. Hal ini didasari pertimbangan bahwa Dharma Widya (cerdas cermat) memang diikuti oleh siswa dari tingkat SD s.d SMA/SMK, sehingga ada penguatan karakter penyelenggaraan Jambore Pasraman yang semua pesertanya adalah siswa/siswi dari tingkat SD hingga SMA/SMK.

Di hari Pertama peserta dijemput di bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang di bawah koordinasi Leader Operation (LO) Provinisi Kepulauan Riau yang ditugaskan oleh Ditjen Bimas Hindu. Selanjutnya semua peserta dan official melakukan registrasi peserta di ruang sekretariat, Wisma Atilit, Jakabaring.

Selanjutnya Dirjen Bimas Hindu yang dalam hal ini diwakili Oleh Sekretaris Ditjen Bimas Hindu membuka pameran seni budaya dan kerajinan tangan di sebelah gedung Main Dinning Hall, Wisma Atlit. Dalam pameran itu ditampilkan semua foto kegiatan Utsawa Dharma Gita dari masing – masing provinsi di Indonesia. Di samping itu juga ditampilkan stand pameran kerajinan tangan hasil karya setiap provnsi. Acara dilanjutkan dengan Pengukuhan dan Pelantikan Dewan Juri. Dewan Juri juga disumpah untuk memberikan penilaian secara obyektif. Acara dialanjutkan dengan gladi bersih upcara pembukaan dan defile peserta masing – masing Provinsi yang diwakili 2 (dua) orang peserta, karena pada sesi difile nanti hanya ada 2 (dua) peserta yang tampil, pura dan putri dengan memakai busana daerah masing – masing provinsi.

Pada malam harinya dilaksanakan technical meeting UDGN XIII bertempat di Hotel Oppi yang jaraknya tidak jauh dari Wisma Atlit. Karena kapasitas ruang ballroom Hotel Ovi yang terbatas, official hanya dibatasi 3 (tiga) orang saja untuk setiap provinsi. Kegiatan ini membicarakan teknis lomba dan mendengarkan aspirasi dari masing – masing official. Setelah mencapai kata sepakat barulah diadakan pembagian nomor undian untuk semua cabang lomba. Mengingat padatnya acara UDGN pada hari Jumat, 7 Juli 2017 nanyi, maka disepakati hanya 10 (sepuluh) peserta saja yang tampil sisanya dilanjutkan pada hari Sabtu, 8 Juli 2017 kecuali cabang lomba Dharma Widya, karena sistemnya pada sesi babak penyisihan ada 4 (empat) regu yang tampil, kemudian besoknya masuk pada babak semi final dan final untuk mencari juara 1, 2 dan 3.


Pada hari Jumat 7 Juli 2017 diawali lomba dari semua cabang lomba dari nomor urut 1 s/d 10. Adapun cabang lomba pada UDGN XIII ini adalah Utsawa Sloka anak-anak, Utsawa Sloka Remaja, Utsawa Sloka Dewasa, Utsawa Palawakya Remaja, Utsawa Palawakya Dewasa, Utsawa Kekawin Remaja dan Dewasa, Utsawa Nyanyian Keagamaan Hindu, Utsawa Dharma Wacana Bahasa Indonesia Anak-anak Putra, Utsawa Dharma Wacana Bahasa Indonesia Anak-anak Putri, Utsawa Dharma Wacana Bahasa Indonesia Remaja Putra, Utsawa Dharma Wacana Bahasa Indonesia Remaja Putri, Utsawa Dharma Wacana Bahasa Indonesia Dewasa Putra, Utsawa Dharma Wacana Bahasa Indonesia Dewasa Putri, Utsawa Dharma Wacana Bahasa Inggris  Remaja dan Dewasa, Utsawa Menghafal Sloka Anak-anak, Remaja dan Dewasa, dan Utsawa Dharma Widya (cerdas cermat) SD, SMP dan SMA, total ada 18 (delapan belas) cabang lomba. Pada malam harinya dilangsungkan upacara pembukaan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI.

Di hari ketiga dilanjutkan dengan lomba dari nomor tampil yang tersisa. Sehabis lomba dewa juri memberikan pembinaan dan pengarahan kepada semua peserta. Khusus cabang lomba dharma wacana dewan juri menegaskan bahwa dharma wacana keagamaan sangat berbeda dengan pidato dan orasi. Dharma ada batasan moral dan etis karena membawakan ajaran dan pesan dharma kepada umat jadi harus dibawakan dengan santun. Judul yang dipilih harus sesuai dengan tema yang dipilih. Setelah semua lomba selesai dewan Juri mengadakan sidang untuk menetapkan juara antar lomba dan juara Umum

Pada hari Minggu, 9 Juli 2017 diadakan acara tirtha yatra atau berkunjung ke tempat suci, sekaligus Ground Breaking atau peletakan batu pertama Pembangunan Pura di Komplek Olah Raga Jakabaring oleh Dirjen Bimas Hindu dihadiri Kepala Biro Kesra Pemprov Sumatera Selatan, Ketua PHDI Pusat dan PHDI Sumatera Selatan serta pejabat dari seluruh provinsi di Indonesia. Rencananya Pura ini dibangun dengan konsep tertutup atau ada atapnya. Pura ini bernama Pura Kahyangan Swarna Dipa. Ini bentuk perhatian Permprov Sumatera Selatan untuk memfasilitasi atlit dari semua agama untuk beribadah yang pada akhirnya akan meningkatkan Tri Kerukunan Umat Beragama di Kota Palembang pada khususnya. Tujuan Tirtha yatra selanjutnya ada Pura Agung Sriwijaya yang terletak di Kota Palembang.

Acara selanjutnya adalah Sarasehan atau musyawarah Umat Hindu, ketua Lembaga Keagamaan, para tokoh unat Hindu. Dalam acara serasehan ini dibicarakan isu - isu terkini tentang Pendidikan dan Kebudayaan serta evaluasi pelaksanaa UDGN XIII di Palembang. Agenda serasehan yang lain adalah evaluasi pelaksanaan UDG, membicarakan konsep pelaksanaan UDGN di masa yang akan dating serta memilih tuan rumah UDGN XIV tahun 2020. Opsi pertama jatuh pada provinsi Papua, opsi kedua Provinsi Maluku, dan opsi ketiga jatuh pada Provinsi Kalimanta Tengah. Tampil sebagai narasumber pada acara itu adalah Dr I nyoman Yoga Segara, M.Hum dengan materi Semesta Budaya untuk Nasionalisme. Mengawali pembicaraannya, Yoga Segara menyatakan bahwa secara fenomenologic manusia adalah makhluk sosial. Dalam ilmu sosial budaya manusia adalah makhluk yang terikat kontrak sosial pada suatu negara yang menyebabkan manusia disebut Sosio Relegius. Manusia Hindu harus menjalankan Dharma Agama dan Dharma Negara dengan penuh tanggung jawab. Budaya diciptakan oleh manusia. Dengan budaya, nasionalisme bisa dibentuk seperti budaya disiplin, kerja keras, semangat juang dan budaya positif lainnya, Mencintai budaya bangsa sendiri berarti cinta tanah air Indonesia.

Pada hari terakhir dilakukan Pengisian angket kuisioner kepuasan Penyelenggaraan UDGN XIII yang diadakan oleh Tim Zona Integritas Ditjen Bimas Hindu. Penyelesaian administrasi dan peserta kembali ke daerah masing – masing. (ep2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar